Assalamualaikum wr wb sohibloggers…
Piye kabare? So far so good ?
Familiar kan sama judul postingannya?
Kurang lebih terjemahaannya bebasnya "Hidup dimulai pada usia
40 tahun" (beuhhh…gayanye,padahal ngandelin google translate aje)...Aniwei, biasanya kalimat ditujukan ini bagi para lelaki yang mulai menikmati
kehidupan mapannya di usia 40 tahunaan atau bahkan yang sedang mengalami puber
ke dua #eh iya ga sih?
Ditentukan? Maksudnya gimana???
Saya tidak akan mencoba mengutip dalil-dalil yang diutarakan
sang khatib #saya pun juga agak lupa persisnya, tapi khatib menjelaskan lagi bahwa di
usia 40 tahun, seorang manusia akan ditimbang takaran amal
kebaikan dan perbuatan maksiatnya selama usia-usia sebelumnya. Bilamana pada usia 40 tahun lebih berat amal
timbangan kebaikannya maka Insya Alloh, dan dengan seizin Alloh tentunya maka sisa usia seseorang tersebut akan dipenuhi amal
kebaikan dan menjadi calon penghuni surga. Akan tetapi sebaliknya bagi mereka
yang pada usia 40 tahun lebih berat perbuatan maksiatnya maka celakalah ia bila tidak segera waspada dan mendekat kepada-Nya…
Semoga Alloh memberikan hidayah bagi mereka (dan saya).
Saya pun tergelitik untuk melakukan hitung hitungan
sederhana terkait pemanfaatan rentang waktu usia yang telah saya jalani..
Rentang waktu usia efektif
dihitung melalui pengurangan usia saat ini dengan usia pertama kali mencapai
akil baligh, jadi didapat lah angka 20 tahun sebagai jangka rentang usia
efektif saya. Kemudian sebagai parameter ibadah diambil ibadah yang paling mendasar bagi umat muslim, yakni sholat. Dalam satu kali waktu
sholat waktu yang digunakan kurang lebih 10 menit.
Sekarang kita hitung dan konversikan semua dalam menit
Rentang waktu efektif hidup saya 20 tahun = 10.368.000
menit,
Sholat = 10 menit x 5
= 50 menit/ hari -->
18.000 menit/thn -->
360.000 menit / 20 thn
Mari bandingkan keduanya = 360.000 : 10.368.000 = 3.47%
Artinya dari 20 waktu tahun yang saya jalani hanya 3.47% atau ga lebih dari satu bulan
saja yang digunakan untuk beribadah sholat ! Itupun dengan asumsi perhitungan tidak ada
yang bolong-bolong sholatnya…
Ya Alloh…padahal waktu usia saya menuju angka 40 kurang dari
10 tahun lagi..sebentar banget…
Ini merupakan sebuah hitung-hitungan yang teramat amat
sangat sederhana dan naïf, tapi
paling tidak memberikan sedikit gambaran bahwa
telah banyak waktu terbuang percuma. Belum lagi kalo ada yang berpendapat yang penting bukan Kuantitas tapi Kualitas..
Okey..tulisan ini tidak bermaksud menggurui atau sok bijak,
tapi wujud intropeksi dan pembelajaran di sisa usia saya. Apakah betul hidup dimulai pada usia 40?
Kalo banyak ditemukan
kekurangan dan kesalahan disana-sini itu pasti… saya pun masih perlu banyak
belajar dari kalian semua sohibloggers…
Semoga Alloh SWT memberikan manfaat terbaik Nya buat usia
muda kita dan memberikan kita semua mendapat Jaminan Hari Tua dari Sang Maha
Penjamin yang Maha Penyayang.
Wassalamulaikum sohibloggers
sumber gambar : edukasi.kompasiana.com
Saya juga pernah mendengarkan yang seperti ini om di radio, adapula yang berkata kalau pada usia 21 itu adalah gambaran dimasa depannya. contoh, kalau ketika usia 21 sudah menjadi sukses insyaallah kedepanya juga seperti itu.
BalasHapusIntinya hidup itu melakukan yang terbaik dan selalu beristifar, karena kita (manusia) selalu melakukan kesalahan baik yg disengaja ataupun yg tidak :D
Apa ini berlaku untuk kami, para wanita Om Todi? Menarik, mnrt saya diuis k 40 insya Allah para lelaki sdh pd brmhtangga, meniti karir dsb. Namun trnyta di sinilah seseorg itu ditimbang2 amalannya.
BalasHapushitungan sederhana yang menarik kang Todi. walau sederhana juga, terkadang memang dengan pendekatan logika sederhana seperti ini, yang bisa lebih nancep di hati ....
BalasHapussaya pernah mendengar quote itu dari guru SMA saya yang pada hari itu berulangtahun ke 40.
BalasHapussaya sendiri sih lebih suka quote "today my life begins" :)
untuk urusan dunia, 40 mungkin saat untuk menikmati kejayaan-kejayaan yang telah diraih, berhasil tidaknya seseorang dilihat pencapaiannya di umur itu... :d
BalasHapusItung2an sederhana tapi bisa jadi renungan buat kita agar berbuat lebih baik untuk ke depannya ya bang :)
BalasHapus