Empati dan Angka Tujuh Belas

gambar dari sini

Bismillahirohmanirrohim

Assalamualaikum  sohibloggers

Beberapa waktu yang lalu, salah seorang sohiblogger yang juga merupakan senior saya di ranah blogsphere, Djangan Pakies menulis tentang suit sepentin atau milad ke 17 dari pernikahan beliau. Saya ucapkan selamat dan semoga terus langgeng pernikahan pak ies serta selalu dalam naunangan barokah Allah SWT.

Dalam rangka mensyukuri moment bahagia tersebut, pak ies pun mengadakan event giveaway dengan hadiah yang menurut saya paling menggiurkan dan indah selama saya pernah memantau event event sejenis. Sebuah Terjemahan Tafsir Al Qur’an siap dihadiahkan beliau bagi para sahabatnya yang beruntung.

Pada awalnya, hadiah tersebut jadi motivasi terbesar saya buat berpartisipasi..Tapi setelah beberapa lama, ternyata hal tersebut membuat ide-ide tulisan saya malah tidak dapat muncul, saya sendiri tidak paham kenapa bisa begitu.. Saya teringat sebuah tulisan salah seorang blog senior saya juga, mbak Dhana Arsega mengenai giveaway ini…Ngapain nungguin hadiahnya, kan beli aja bisa? Begitu kira-kira saya mengutip inti dalam tulisan beliau… Tapi ini bukan masalah hadiah atau nilai materinya..Ini masalah silaturahmi..Ini masalah empati..

Lho empati?? Maksudnya gimana???

Paling tidak antara pak Ies dan saya punya dua kesamaan yang jelas serta mendasar selain fakta bahwa saya dan beliau adalah seorang muslim.. Yang pertama kami sama-sama Pria dan yang kedua kami sama-sama KEPALA KELUARGA.  Berangkat dari persamaan mendasar inilah saya coba berempati, menempatkan diri saya pada posisi beliau..

Bagaimana jika pernikahan saya sudah mencapai usia 17 tahun?  Subhanalloh, Pastinya hanya rasa syukur yang bisa dipanjatkan kepada Alloh SWT… Yang nampak hanya kebahagiaan berkeluarga, rasa syukur atas suka duka berumah tangga selama 17 tahun itu. 

Satu hal lagi yang mesti saya banyak belajar dari pak Ies, yakni mensinergikan kegiatan blogging dengan kehidupan keluarga…Saya tau sedikit teorinya tapi ternyata menjalaninya ya gampang-gampang susah… 

Sedikit flashback, saya sendiri menikah baru empat tahun dan baru dua tahun berikutnya kenal dan “jatuh cinta” dengan dunia blogsphere… Terkadang terjadi salah paham dan sedikit riak takkala saya dan istri berbeda pandangan dengan kegiatan blogging yang saya jalankan. ..Mungkin dalam pandangan istri saya, kegiatan blogging waktu itu sama  saja dan ga beda jauh dengan kegiatan-kegiatan di dunia maya,yang cenderung mubazir dan ga ada faedahnya..

Saya paham dan tidak menyalahkan pendapat istri saya…Sedikit demi sedikit saya coba rubah pemikiran istri saya tercinta dengan menuliskan postingan-postingan seputar keluarga kami.. Saya sedikit demi sedikit juga coba merubah dengan strategi KAP atau Knowledge, Attitude dan Practicenya mengenai blog..

Knowledge; saya tunjukkan apa itu blog dari A sampe Z serta plus minusnya…

Attitude; saya tunjukkan berbagai blog bagus dan menarik lain yang bertebaran di dunia maya...

Practice: saya coba ajak istri saya mencoba ngeblog (ini yang rada sulit..hehe)..

Alhamdulillah, setelah dua tahun berjalan kami mulai menem\ukan titik temu antara blog dan keluarga kami..Satu hal yang perlu saya camkan buat saya pribadi adalah manajemen waktu dan skala prioritas antara dua dunia, keluarga dan blogsphere… Karena saya rasakan sendiri ke dua hal ini berperan penting... Balik ke empati tadi, sepertinya memang saya mesti banyak belajar dari pak Ies bagaimana mensinergikan keluarga dengan dunia blog..

Aniwei, saya sudah meracau terlalu banyak rupanya….

Sekali lagi selamat Suit Sepentin buak pak Ies dan keluarga..semoga saya mengikuti jejak pak Ies dan keluarga sesuai dengan tuntunan dan panduan Rasululloh SAW… O iya sohiblogers, dibawah ini adalah banner resmi Suit Sepentinnya pak Ies, dan setau saya ada beberapa rekan bloggers yang saya kenal turut berpartisipasi, seperti Jhon Terro dan Mbak Dhana..Semoga Allh SWT melimpahkan rizky buat kalian dan rekan sohiblogger yang lainnya

Wassalamualaikum wr wb