Jadilah Pengendara dengan Hati... - MRATODI

What i can share, i share

Kamis, Juni 16, 2011

Jadilah Pengendara dengan Hati...

sumber gambar: okezone.com
Assalamualaikum wr wb...
Beberapa waktu yang lalu saya sempat menyaksikan tausiyah guru kami Ustadz Yusuf Mansyur di layar televisi dengan tema seputar adab-adab di jalan raya..**mungkin ada sobat yang juga menyaksikan??... Dalam tausiyahnya beliau menyebutkan bahwa lahan ibadah sehari-hari yang berpotensi besar tapi jarang dimaksimalkan terletak di jalan raya.. Hal ini diasumsikan  karena sebagian besar dari kita pasti menghabiskan waktunya di jalan raya, belum termasuk kalo terjebak macet dsb...
Kembali bicara tentang adab berkendaraan di jalan raya, terus terang saya pribadi prihatin dengan kondisi saat ini yang seringkali saya temui....Sekarang saya merasa kalo mau pergi menggunakaan kendaraan bermotor menuju ke jalan raya, saya harus siap bertaruh nyawa...Berlebihan ya?? Tidak sobat...memang itu faktanya...

Coba lihat saja bagaimana kelakuan para pengendara, baik motor atau mobil yang kebut-kebutan, saling salip-salipan..belum kalo ketemu angkot yang lagi kejar setoran..Berhenti seenak aja, motong jalan ga pake lampu signal...bikin hati-hati deg-deg an deh... Trus kalo pas ketemu tempat puteran arah, kalo ga ada polisi atau polisi cepek, pasti kita sering dibikin emosi sama kendaraan yang melaju kencang tanpa peduli n kasih kesempatan kita buat puter balik....Belum lagi kelakuan Ababil (ABG labil) yang memacu kendaraan seenaknya tanpa memperhatikan kondisi pengendara lainnya ##ah, kenapa jadi curcol gini??...Intinya di jalan raya itu selain kita mesti siap bertaruh nyawa, juga menguji kesabaran dan ngetes rasa toleransi terhadap sesama pengendara lainnya... 

Sebenernya kalo kita mau sedikit intropeksi, jika kita yang menganggap diri kita seorang muslim seharusnya paham bahwa dalam agama kita sendiri diajarkan tentang nilai-nilai kedisiplinan, kesabaran dan toleransi...Ini mungkin yang sebagian besar dari kita, termasuk saya, masih luput penerapannya dalam ranah aplikatif, di kehidupan sehari-hari, termasuk dalam hal berkendaraan...

Pengendara dengan keahlian ato skill yang hebat n canggih banyak, tapi Pengendara dengan hati (riders with heart) masih sangatlah jarang.... Saya punya keyakinan jika sebagian besar dari kita berkendaraan dengan keahlian dan hati, maka rasa aman yang akan kita dapatkan... Belum lagi fakta bahwa berkendaraan dengan tertib, disiplin, toleran dan sabar merupakan wujud dari suatu amal kebaikan , yang mana Insya Alloh akan dibalas kebaikan tersebut oleh Alloh SWT dengan kebaikan dan pahala..Subhanalloh :)

Kan lumayan tuh, kalo amalan amalan ibadah sunah kita masih kurang ato bolong-bolong bisa kita tambel dengan beribadah di jalan raya..ya ga?? seperti kata peribahasa "Sambil menyelam dapat Ikan..Sambil berkendaraan dapat pahala :) "

Yuk mari, apapun jenis kendaraan kita , dari sekarang kita coba untuk berkendaraan dengan hati.. dan biasakan untuk selalu memanjatkan doa sebelum melakukan perjalanan

“Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar. Subhanalladzi sakhkhoro lana hadza wa maa kunna lahu muqrinin. Wa inna ila robbina lamunqolibuun. Allahumma inni nas’aluka fi safarina hadzal birro wat taqwa wa minal ‘amali ma tardho. Allahumma hawwin ‘alaina safarona hadza, wathwi ‘anna bu’dahu. Allahumma antash shohibu fis safar, wal kholifatu fil ahli. Allahumma inni a’udzubika min wa’tsa’is safar wa kaabatil manzhori wa su’il munqolabi fil maali wal ahli”
 
“Maha Suci Tuhan yang telah menundukkan kendaraan ini bagi kami, padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami. Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepadamu di dalam perjalanan kami ini kebajikan dan ketaqwaan, dan amal yang Engkau ridhai; Ya Allah, mudahkanlah perjalanan ini bagi kami dan dekatkanlah jaraknya; Ya Allah, Engkau adalah Penyerta kami di dalam perjalanan ini dan Pengganti kami di keluarga kami; Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari bencana safar dan kesedihan pemandangan, dan keburukan tempat kembali pada harta dan keluarga.”

16 komentar:

  1. betul tu mas..jadi ingat ketika suatu sore saya pernah naik keledai nih mas...eh keledai nya ikutan stop waktu lampu merah..keledai aja bisa tertibdan mematuhi peraturan...anehnya knp manusia kdng malah yg berpendidikan ugal-ugalan kebut-kebutan tan menentu..nice post..

    BalasHapus
  2. waalaikumsalam Kang,
    begitulah banyak orang yang tidak bisa bersabar dalam hal ini, makanya saya pernah memosting 'disruduk dari belakang' menggambarkan bagiamana 'kehidupan' berkendaraan di jalan raya yang seringkali melibatkan emosi.

    betul sekali berangkat di awali do'a, sepanjang perjalanan basah dalam dzikrulloh fa Insya Alloh kita akan diberikan kemudahan dan keselamatan

    BalasHapus
  3. wow ... semoga berkendara dengan hati bisa menyelamatkan kita :)

    BalasHapus
  4. hehehe...seperti diingatkan kembali. makasih udah sharing hal ini, Mas Todi. Pas banget buat saya yang setiap hari ngukur jalan ibukota sama si macan.

    BalasHapus
  5. ya begitulah, orang maunya cepetnyampe sih..

    mampir bentar ada tag buat anda
    Nyla Baker Tag

    BalasHapus
  6. jalanan memang rimba di kota hahha penuh bahaya

    BalasHapus
  7. semua yg kita lakukan dengan hati.. pastilah akan sangat bermakna.. :)

    BalasHapus
  8. kadang butuh empati buat jadi seorang pengendara, karena kalo nggak punya itu maka nggak jarang ngendarain motor/mobil jadi seenaknya sendiri.

    namanya jalan cuman satu, bagaimana supaya bisa berbagi dan saling menghargai karena pengguna jalan yang sama, itu yang penting.

    BalasHapus
  9. ya itulah suasana jalanan yang panas dan penuh debu, menaikan emosi.

    BalasHapus
  10. tertib budaya lalu lintas merupakan cerminan dari budaya kita

    BalasHapus
  11. abis baca tulisannya Om todi, jadi mau...
    mau menjadi pengendara dengan hati.

    hufth...
    seandainya bisa. bawa motor aja masih suka grogi kalo di jalanan. haha...

    salut om!!

    BalasHapus
  12. jalanan ibukota mang suka bikin emosi!... keluar rumah hati seneng sampe tujuan hati bisa jd bete...
    indahnya, jika semua pemakai jalan sadar kalo jalanan itu juga hak orang lain...

    BalasHapus
  13. SETUJUUU!!!

    Salam dari blogger Jogja :)

    BalasHapus
  14. tertib budaya lalu lintas merupakan cerminan dari budaya kita

    BalasHapus
  15. abis baca tulisannya Om todi, jadi mau...
    mau menjadi pengendara dengan hati.

    hufth...
    seandainya bisa. bawa motor aja masih suka grogi kalo di jalanan. haha...

    salut om!!

    BalasHapus
  16. SETUJUUU!!!

    Salam dari blogger Jogja :)

    BalasHapus

Silahkan bebas berkomentar asal sopan, bukan iklan ataupun spam (spam atau iklan akan saya delete)

Creative Commons License
All posted materials by MRATODI.NET is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.