Rindu kami untukmu...

"Saat perjalanan menuju kantor, laju motor saya tertahan oleh lampu merah yang sedang beraksi sesuai gilirannya… Dan berhentilah motor saya tepat disamping kiri seorang bapak pengendara motor… Umur bapak saya taksir mungkin sekitar 40 tahun-an lah. Diatas motor itu beliau duduk bersama ke dua anak laki2nya yang sepertinya akan beliau antar ke bersekolah.. Si sulung (mungkin) duduk di belakang sedangkan yang lebih kecil duduk didepan, dihadapan si bapak… 

Sekilas mungkin tidak ada yang istimewa dengan pemandangan tersebut… Tapi entah bagaimana saya merasakan ada yang mengusik batin saya saat melihat mereka… Di tengah ramainya antrian kendaraan, mereka masih sempat untuk bercanda dan bersenda gurau..., Ada pancaran kasih sayang luar biasa disana, terlihat dari sorotan mata sang ayah kepada buah hatinya, begitu juga senyum lepas ke tiganya, yang tidak pudar walaupun terpapar balutan tipis asap knalpot dan sengatan sinar matahari pagi.... Senyum mereka lepas dan tanpa beban..

Tiba-tiba hati saya serasa dihantam palu godam berukuran super    saya teringat kembali bahwa terlalu lama sudah saya  tidak lagi merasakan kasih sayang seorang ayah.. Sudah tujuh tahun lamanya… Tujuh tahun yang terasa begitu kosong… 

Pikiran saya jadi menerawang ke masa kecil dulu, saat ayah masih ada, masih gagah, masih cekatan dan belum tergerus usia dan penyakit yang mendera... Perhatian beliau sangat terasa membekas, dan itupun (sayangnya) baru saya rasakan saat beliau telah tiada…

Ya Allah, aku rindu beliau, aku rindu figur seorang ayah,yang bisa menjadi teladan & menjadi seorang sahabat disaat yang bersamaan… 

Suddenly, lamunan saya dibuyar oleh raungan klakson yang menyalak galak… Sayapun melihat dengan sekilas kembali ke mereka, mereka yang sudah melaju dengan senyum masih terkembang di bibir mereka…Dan saya pun juga harus melanjutkan perjalanan ini…

Bekasi, 30 Juni 2007 "

Postingan kali ini merupakan reposting dari tulisan terdahulu di blog lama saya , yang dibuat empat tahun  lalu...

Didedikasikan untuk Almarhum ayahanda, Ayub Johan, seorang ayah yang luar biasa, seorang bapak yang tidak sempat melihat anaknya wisuda, bekerja dan menikah, seorang kakek yang tak sempat dilihat oleh cucu-cucunya...

Rindu kami untukmu...