Di Hari Saat Kau Pecahkan Kaca Jendela Rumah Itu - MRATODI

What i can share, i share

Minggu, Januari 24, 2016

Di Hari Saat Kau Pecahkan Kaca Jendela Rumah Itu

Anakku..apa yang terjadi baru saja semoga memberikan suatu pelajaran buat kalian...
Siang hari itu, sekitar jam 2 siang pintu rumah kita diketuk.. Setelah umi kalian membuka pintu tak disangka yang datang adalah tetangga depan rumah.. "Maaf bu, kata beliau, anak ibu yang besar main lempar2 batu dan kena jendela kami hingga pecah"... Begitu kagetnya umi kalian sampai hanya kata sepenggal kata maaf saja yang bisa umi kalian sampaikan ke beliau sebelum beliau kembali ke rumahnya
Abi, yang mendapat laporan umi pun tak kalah kaget.."Astaghfirullah nak..." Entah apa yang ada dibenak kamu nif saat itu... Salah satu yang terbersit saat itu ya kami harus bertanggung jawab mengganti kerusakan yang ada... bagaimanapun ini kelalaian kami sebagai orang tua kalian dalam mengawasi kalian..

Tapi kamu pun nak, hanif harus BERANI BERTANGGUNG JAWAB dengan setidaknya meminta MAAF langsung kepada tetangga kita itu...
Seorang lelaki, terlebih lagi seorang muslim harus berani mempertanggungjawabkan perbuatannya, jangan jadi pengecut..lempar batu sembunyi tangan...

Anakku hanif dan ali... apa yang telah kamu lakukan hari ini sejatinya telah merugikan tetangga kalian..dan hal ini oleh Nabi Muhammad SAW sangat sangatlah dilarang !!!
Dari Abu Hurairah r.a. pula bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah menyakiti tetangganya - baik dengan kata-kata atau perbuatan" (Muttafaq 'alaih)

Jangan anggap enteng kesalahan yang telah kalian lakukan hari ini, karena jika kalian menganggap enteng satu kesalahan maka niscaya satu demi satu kesalahan yang lainnya akan menyusul kalian lakukan tanpa rasa sesal dan takut akan hukuman Alloh SWT..
Camkan itu nak..sampai ajal menjemput kita semua....

2 komentar:

  1. anak2 harus sering diingatkan kang, mungkin saat main lempar-lemparan ngak sengaja kena jendela orang tapi tetap harus diajarkan untuk bertanggung jawab, agar saat dewasa sudah biasa bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya

    BalasHapus
  2. Iya makcik..itu yang coba kami tanamkan... berbuat salah itu "biasa", tapi bersikap satria, mau mengakui kesalahan dan bertanggung jawab itu baru Luar biasa..

    BalasHapus

Silahkan bebas berkomentar asal sopan, bukan iklan ataupun spam (spam atau iklan akan saya delete)

Creative Commons License
All posted materials by MRATODI.NET is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.