KENALILAH DIRIMU SENDIRI DAHULU

Kemarin , saya berkesempatan mengikuti Seminar Terapi Sehat Shalat Tahajud yang diadakan oleh salah satu program studi yang ada di institusi saya. Yang menjadi nara sumber adalah Prof. Dr H. Moh Soleh MPd PNI, yang tidak lain adalah atasan saya sendiri alias Dekan kami. Pada paparannya beliau menjelaskan tentang seluk beluk dan manfaat sholat Tahajud dari sisi kesehatan. Menurut beliau dengan ketenangan hati dan bathin yang diperoleh saat Tahajud merupakan modal utama untuk memperoleh kesehatan yang hakiki, kesehatan fisik dan kesehatan jiwa.

Papar beliau kembali, halangan terbesar saat seorang individu untuk melakukan ibadah adalah mereka tidak paham jati diri mereka sebenarnya bagaimana, siapa dan untuk apa kita ada. Oleh karenanya tutur beliau, diperlukan konsep Knowing Your Self, kenalilah diri kita sendiri secara menyeluruh. Siapa kita dan mengapa kita beribadah.

Siapa kita? Pasti sebagian besar kita menjawab, kita adalah manusia. Kemudian apa hakikat dari manusia itu sendiri? Sejatinya manusia adalah ruh percikan nur illahiah yang bersifat abadi. Pada manusia juga lah selain terdiri ruh terdapat juga unsure jiwa dan fisik, berbeda dengan makhluk ciptaan Alloh SWT lainya semisal hewan yang hanya terdiri dari fisik dan jiwa saja.

Karena ruh inilah, melekat pada manusia kewajiban dan hak yang tidak dimiliki atau diberikan oleh Alloh SWT kepada makhluk-NYA yang lain. Kita diwajibkan untuk beribadah dan tunduk pada aturan Alloh SWT.seperti dalam sabdaNYA, 

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. ( QS Adz-Dzaariyat : 56 )

Manusiapun memiliki keistimewaan dalam hal kebebasan menentukan sendiri pilihannya tentunya dengan segala konsekuensinya yang melekat pada dirinya, oleh karenanya terdapat konsep reward (surga) dan punishment (neraka).

Kembali kepada Knowing Your Self, jika seorang manusia mampu memahami secara benar hakikat dirinya dan esensinya, maka niscaya setiap ibadah akan menjadi suatu kebutuhan bukan menjadi beban yang menimpa. Setiap ibadah akan dimaknai penyerahan diri secara totalitas terhadap Qadha dan Qadhar Illahiah yang outputnya akan menghantarkan kita menjadi insan muslim muslimin yang zuhud dan berma’rifat.