Alkisah, ada seorang pria kaya raya yang sedang sakaratul maut, menunggu ajalnya tiba dikarenakan sakitnya yang teramat parah. Disaat nafas-nafas terakhirnya, sang pria memanggil anak-anaknya.
Kepada mereka, sang pria ini membisikkan pesan terakhirnya. “Anak-anakku, jika ajal ayah telah tiba, ayah minta tolong untuk dikuburkan dengan sepasang kaos kaki pertama ayah, kaos kaki lusuh itu telah setia menemani ayah dari awal dari ayah masih nol hingga saat ini”. Sesaat kemudian sang ayah pun meninggal dunia.
Sang anak-anakpun, untuk memenuhi bakti mereka terhadap mendiang ayah mereka, berusaha untuk memenuhi permintaan ganjil tersebut. Akan tetapi terjadi? Niat mereka itu mendapat tentangan dari para tetangga dan ulama yang akan mengkafani jenazah sang ayah. Mereka berpendapat bahwa jenazah yang akan dikuburkan hanya boleh disertai dengan dua helai kain kafan saja, yang lain tidak boleh karena tidak sesuai syariat.
Terjadilah perdebatan antara pihak anak dan para tetangga yang akan menguburkan jenazah sang ayah. Setelah perdebatan menemui jalan buntu, diputuskan untuk membuka dan membaca surat wasiat yang ditinggalkan oleh sang ayah. Terhenyaklah para anak ketika membaca surat wasiat tersebut
Sang anak-anakpun, untuk memenuhi bakti mereka terhadap mendiang ayah mereka, berusaha untuk memenuhi permintaan ganjil tersebut. Akan tetapi terjadi? Niat mereka itu mendapat tentangan dari para tetangga dan ulama yang akan mengkafani jenazah sang ayah. Mereka berpendapat bahwa jenazah yang akan dikuburkan hanya boleh disertai dengan dua helai kain kafan saja, yang lain tidak boleh karena tidak sesuai syariat.
Terjadilah perdebatan antara pihak anak dan para tetangga yang akan menguburkan jenazah sang ayah. Setelah perdebatan menemui jalan buntu, diputuskan untuk membuka dan membaca surat wasiat yang ditinggalkan oleh sang ayah. Terhenyaklah para anak ketika membaca surat wasiat tersebut
Anak-anakku, saat kalian membaca surat ini pastilah kalian sedang berdebat perihal kaos kaki yang tidak boleh dikuburkan bersama ayah. Ketahuilah anakku, bahwa saat kematian kita tiba maka tak ada satupun harta didunia ini yang dapat kita bawa, bahkan sepasang kaos kaki butut sekalipun. Hanya amal ibadah dan perbuatan baik kita sajalah yang mampu mengiringi kita sampe ke liang kubur. Camkanlah hal tersebut baik-baik anakku---------------------------------------------------*******-------------------------------------------------
Wahai Hanif, duhai Ali... tuntutlah ilmu setinggi-tingginya, raihlah dunia sebisamu..tapi jangan pernah mengabaikan akhiratmu nak.. Perbaiki selalu amal ibadah kalian, tabunglah terus pundi-pundi kebaikan kalian dengan semangat ikhlas dan lillahi ta’ala. Kejar akhiratmu, insya Alloh dunia di genggaman kalian...kau kejar duniamu, maka niscaya akhirat terbengkalai duniapun terlepas.
sumber: grup WA
sumber gambar disini
iya paaaak..
BalasHapus