Mengintip kondisi psikologis individu dari perilakunya di Whatsapp - MRATODI

What i can share, i share

Sabtu, Juni 06, 2020

Mengintip kondisi psikologis individu dari perilakunya di Whatsapp

Jika dahulu, gejala perilaku individu dapat dibaca melalui tulisan atau tanda tangan, maka di era digital ini ternyata kondisi psikologis seseorang dapat dibaca melalui pola perilaku dan kebiasaannya di media sosial, khususnya Whatsapp. Apa saja yang bisa kita pelajari? ini dia daftarnya
Sumber gambar: liveMint
  • Jika seseorang membalas chat anda hanya dengan menggunakan emotikon atau stiker tanpa kata-kata, besar kemungkinan menandakan yang bersangkutan ingin mengakhiri chat dengan anda. Whatsapp sendiri telah terbukti menjadi platform yang dianggap paling memadai berkenaan kemampuannya untuk memfasilitasi ekspresi negatif1.
  • Penggunaan emoticon BELUM TENTU mewakili perasaan yang sesungguhnya. Misal saat chat lawan bicara anda mengirimkan emoticon "Tertawa Ngakak", maka belum tentu ekspersi aslinya seperti itu. Mungkin saja partner chat anda mencoba menghargai guyonan anda misalnya. Dampak negatif dari penggunaan emotikon sendiri menurut penelitian diantaranya adalah kemampuannya untuk memicu permasalahan seputar interaksi sosial hingga spritual, apalagi jika digunakan secara berlebihan dan tidak pada konteksnya2. Dan tahukah anda, ternyata wanita cenderung lebih sering menggunakan emotikon dibandingkan pria lho3.
  • Orang-orang yang jarang memakai foto profil, atau tiba-tiba menghapus foto profil, bisa jadi dia sedang dalam kondisi tertimpa masalah dikehidupan nyatanya, atau mungkin tipe "tertutup", menjunjung tinggi sense of privacy, serta lebih nyaman dan secure dengan kondisi tanpa foto profil. Hal ini diperkuat dengan penelitian di tahun 2018  yang menyatakan adanya hubungan antara tampilan foto profil Whatsapp dengan perilaku dan sifat penggunanya4.
  • Ketika seseorang sedang menarik perhatian orang lain, umumnya hanya membagikan status kepada orang yang itu saja. Perilaku ini yang oleh Wee dan Lee disebut sebagai “seeking continued conctact”, dimana sesorang akan memutuskan siapa saja yang dalam kontaknya yang dirasa intim dan dapat memasuki ranah interaksi terbatasnya5.
  • Individu yang menggunakan foto profil dengan filter black and white, atau yang terkesan gelap biasanya sedang berusaha menggambarkan kondisi perasaannya saat itu. Orang yang seperti itu biasanya memiliki beban emosional yang besar. Kombinasi warna tersebut sering diasosiasikan dengan kedukaan atau rasa bersedih6.
  • Tanda seseorang tidak menyukai chat dari anda, biasanya hanya mebalas dengan singkat seperti "hmmm, ya, Ok atau bahkan hanya di read saja. Tapi bisa saja yang bersangkutan dalam kondisi dan situasi yang tidak memungkinkan untuk typing terlalu panjang. Jadi berpikir positif lah, sekaligus tahu diri..hehehe
 
So, ada yang mau ditambahkan? feel free to add in the comment box
Referensi
  1. Waterloo, S. F., Baumgartner, S. E., Peter, J. & Valkenburg, P. M. Norms of online expressions of emotion: Comparing Facebook, Twitter, Instagram, and WhatsApp. New Media Soc. 20, 1813–1831 (2018).
  2. Yuan, Y. & Li, Z. The Positive and Negative Functions of Emoticons. Can. Soc. Sci. 15, 83–88 (2019).
  3. Al Rashdi, F. Forms And Functions Of Emojis In Whatsapp Interaction Among Omanis. Georgetown University-Graduate School of Arts & Sciences (Georgetown University, 2015).
  4. Ap, A., Shah, K., Thomas, A. & Shrivastava, M. Users’ Personality Traits Profiling based on their WhatsApp Display Pictures. J. Contemp. Trends Bussiness Inf. Technol. 4, 48–59 (2018).
  5. Wee, J. & Lee, J. With whom do you feel most intimate?: Exploring the quality of Facebook friendships in relation to similarities and interaction behaviors. PLoS ONE 12, (2017).
  6. Kaya, N. Relationship Between Color and Emotion: A Study of College Students. Coll. Stud. J. 38, 396–405 (2004).

2 komentar:

  1. Makasih pak. Tulisan ini informasi menarik.

    Memahami orang lain,kini bisa dilihat dari interaksinya dengan media sosial.

    Menyangkut ketidaksukaan sso terhadap chat kita di WA, saya pikir tepat adanya..

    Panjang lebar diketik, responnya demikian. Maka terasa sakitnya ke mana2😀



    BalasHapus
  2. Terimakasih kembali sudah mampir... kalo kasusnya seperti itu berarti peribahas yang cocok afalah "dari jari turun ke hati" 😅

    BalasHapus

Silahkan bebas berkomentar asal sopan, bukan iklan ataupun spam (spam atau iklan akan saya delete)

Creative Commons License
All posted materials by MRATODI.NET is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.